diperkirakan kejayaannya berlangsung antara abad ke-13
sampai dengan abad ke-16. Timbulnya kerajaan-kerajaan tersebut didorong oleh
maraknya lalu lintas perdagangan laut dengan pedagang-pedagang Islam dari Arab,
India,
Persia,
Tiongkok,
dll. Kerajaan tersebut dapat dibagi menjadi berdasarkan wilayah pusat
pemerintahannya, yaitu di Sumatera, Jawa, Maluku, dan Sulawesi.
Kerajaan
Islam
Islam
sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12,
namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia
pada abad 7 Masehi.
Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional
melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang
di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah
di Asia Barat sejak abad 7.
Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir perempatan ketiga
abad 7, seorang pedagang Arab
menjadi pemimpin pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera.
Islam
pun memberikan pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada
Tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim
surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Kekhalifahan Bani Umayyah meminta dikirimkan da'i yang
bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu berbunyi: “Dari Raja di Raja yang
adalah keturunan seribu raja, yang isterinya juga cucu seribu raja, yang di
dalam kandang binatangnya terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat
dua sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur
barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab
yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Allah. Saya telah mengirimkan kepada anda
hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang tak begitu banyak, tetapi sekedar
tanda persahabatan. Saya ingin Anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat
mengajarkan Islam
kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun
kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu, masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun
dikenal dengan nama 'Sribuza Islam'. Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi
ditawan oleh Sriwijaya Palembang yang masih menganut Budha.
Islam
terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah
kesultanan Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225 H atau 12 November 839 M.
Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk ke kerajaan di kepulauan
Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim bernama Bayanullah.
Kesultanan
Islam kemudian semikin menyebarkan
ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran, menggantikan Hindu sebagai
kepercayaan utama pada akhir abad ke-16
di Jawa dan Sumatera. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu. Di
kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen
dan Islam
diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17,
dan saat ini ada mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan
tersebut.
Penyebaran Islam dilakukan melalui
hubungan perdagangan di luar Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan utusan dari pemerintahan
Islam yang datang dari luar Indonesia,
maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui cara berdagang,
para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para pedagang
dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan meyebarkan pula
ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli kerajaan lah yang pertama
mengadopsi agama baru tersebut. Kerajaan Islam penting termasuk diantaranya: Kerajaan Samudera Pasai, Kesultanan Banten yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara
Eropa, Kerajaan Mataram, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore di Maluku
Kerajaan
Islam di Sumatera
- Kesultanan Perlak (abad ke-9 - abad ke-13)
- Kesultanan Samudera Pasai (abad ke-13 - abad ke-16)
- Kesultanan Malaka (abad ke-14 - abad ke-17)
- Kesultanan Aceh (abad ke-16 - 1903)
- Kerajaan Pasaman Kehasilan Kalam (abad ke-16 - akhir abad ke-18)
- Kerajaan Melayu Jambi
- Kesultanan Johor-Riau
Kerajaan
Islam di Jawa
- Kesultanan Demak (1500 - 1550)
- Kesultanan Banten (1524 - 1813)
- Kesultanan Pajang (1568 - 1618)
- Kesultanan Mataram (1586 - 1755)
- Kesultanan Cirebon (sekitar abad ke-16)
Kerajaan
Islam di Maluku
- Kesultanan Ternate (1257 - ..... )
- Kesultanan Tidore (1110 - 1947?)
- Kesultanan Jailolo
- Kesultanan Bacan
- Kerajaan Tanah Hitu (1470-1682)
Kerajaan
Islam di Sulawesi
- Kesultanan Gowa (awal abad ke-16 - 1667?)
- Kesultanan Buton (1332 - 1911)
- Kesultanan Bone (abad 17)
Kerajaan Islam di Kalimantan
- Kesultanan Pasir (1516)
- Kesultanan Banjar (1526-1905)
- Kesultanan Sambas (1675)
- Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
- Kesultanan Berau (1400)
- Kesultanan Sambaliung (1810)
- Kesultanan Gunung Tabur (1820)
- Kesultanan Pontianak (1771)
- Kerajaan Tidung
- Kesultanan Bulungan(1731)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar