1.
Keberhasilan Jepang dan Pengaruhnya terhadap Tatanan Politik dan
Ekonomi Dunia
Pada
tanggal 14 Agustus 1945, pasukan jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Menyerahnya Jeang tersebut menandai berakhirnya Perang Pasifik. Setelah Perang
Pasifik, wilayah Jepang hanya terdiri dari 4 wilayah utama yaitu Honshu,
Shikoku, Kyushu, dan Hokkaido. Kepulauan Karilen dan Sakhalin diserahkan kepada
Uni Soviet, sedangkan Kepulauan Mariana, Karoline, dan Marshall diserahkan
secara resmi kepada AS sebagai daerah perwalian dibawah PBB, padahal sebelumnya
pulau-pulau tersebut diberikan kepada Jepang atas mandate Liga Bangsa-Bangsa
setelah Perang Dunia I. Kepulauan Ryukyu dan Bonim juga berada di bawah
kekuasaan AS.
Sejak itulah Jepang dalam masa Pendudukan AS selama kurang ebih 6 tahun
(1945-1951). Setelah surat pernyataan menyerah ditandatangani tanggal 2
September 1945, pasukan AS mendarat untuk menduduki Jepang. Dalam pelaksanaan
pendudukan, AS mengangkat Douglas
Mac Arthur sebagai SCAP (Supreme
Commander for The Allied Powers atau
Pimpinan tertinggi dari pasukan Sekutu). Tugas SCAP :
a. Melikuidasi militerisme Jepang
b. Mengadili pejabat perang kecuali Tenno
c. Pembayaran rampasan perang kepada negara yg dirugikan
d. Penghancuran industri perang dan pelucutan senjata Jepang
e. Melaksanakan langkah-langkah
pendemokrasian Jepang di bidang politik, ekonomi, dan pendidikan
Banyak
program yg dilakukan oleh AS, yg bertujuan agar Jepang lebih demokratis melalui
pembaruan UUD baru yg memindahkan kedaulatan dari kaisar kepada rakyat.
Berdasarkan konstitusi 1947, kaisar hanya sebagai lambang negara, lambang
persatuan rakyat, dan tidak mempunyai kekuasaan dalam pemerintahan. Pemerintah
ada di tangan rakyat yg dijalankan oleh parlemen.
Sistem
ekonomi zaibatsu dibubarkan dan diganti dengan sistem
ekonomi rakyat. Dengan modal dan teknisi dari AS, perekonomian Jepang pada
tahun 1950 sudah dapat dikatakan pulih. Jepang dapat memproduksi keperluannya
seperti bahan maakanan, tekstil, dan barang-barang kebutuhannya sendiri.
Faktor-faktor yg mempengaruhi keberhasilan perekonomian Jepang.
a. Faktor Internal
1) Prinsip adopt,
adapt, dan invent (meniru, menyesuaikan, dan menciptakan)
2) Semangat bushido,
yakni bekerja keras, disiplin, dan penuh tanggung jawab
b. Faktor Eksternal
1) AS membina Jepang untuk menjadi negara industry maju dengan
harapan agar dapat menjadi partner/mitra dalam menghadapi Uni Soviet dan RRC
2) Ketergantungan Jepang atas bahan mentah dari luar
Jepang mulai menjalin
hubungan dengan negara-negara di dunia, khususnya dikawasan Asia dan Pasifik
untuk mendapatkan tempat pemasaran hasil industri, mendapat bahan mentah, dan
untuk menanamkan modal yg suplus. Begitu pula sebaliknya negara-negara di dunia
secara politik ingin berhubungan dengan Jepang dengan tujuan untuk memperoleh
pinjaman agar dapat membangun perekonomian di negaranya. Jepang dengan kemajuan
ekonominya memiliki pengaruh besar terhadap tatanan politik dan ekonomi negara
lain di dunia. Jepang ingin mencari tempat pemasaran dari hasil produksi industrinya.
2. Munculnya Organisasi Internasional sebagai
Bentuk Ikatan Global dan Regional
a. Gerakan Nonblok (Nonaligned Movement)
1) Latar Belakang
GNB berdiri pada tanggal 1
September 1961 di Beograd, Yugoslavia. Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama
kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo,
Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan
sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan
Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari
Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut adalah:
· Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan
· Perjanjian non-agresi
· Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
· Kesetaraan dan keuntungan bersama
· Menjaga perdamaian
Gerakan Non-Blok sendiri
bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi
yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara
yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk
tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri adalah Presiden
Soekarno (Indonesia), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Presiden Gamal
Abdul Nasser (Mesir), Perdana Mentri Pandit Jawaharlal Nehru (India), Presiden
Kwame Nkrumah (Ghana).
Gerakan ini sempat kehilangan
kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika anggota-anggotanya mulai
terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok Timur. Muncul
pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni Soviet seperti
Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini kemudian
terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun 1979.
2) Tujuan
· Memelihara perdamaian dan keamanan Internasional
· Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan
menyeluruh
· Mengusahakn agar PBB berfungsi secara efektif
· Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru
· Mengusahakan kerjasama di segala bidang
· Seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah
untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan
keamanan dari negara-negara nonblok”.
3) Pertemuan GNB
Pertemuan GNB berlangsung
setiap tiga tahun sekali. Negara yang pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di
antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India,
Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Biasanya setelah
mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala pemerintahan yang menjadi tuan
rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan untuk masa jabatan tiga tahun.
Pertemuan berikutnya diadakan
di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut dihadiri 56 negara anggota di mana
anggota-anggota barunya datang dari negara-negara merdeka baru di Afrika.
Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk mendiskusikan konflik Arab-Israel
dan Perang India-Pakistan.
Pertemuan pertama GNB terjadi
di Beograd pada September 1961 dan dihadiri oleh 25 anggota, masing-masing 11
dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia, Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan
dirinya untuk melawan kolonialisme, imperialisme dan neo-kolonialisme.
Pertemuan pada tahun 1969 di
Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan salah satu yang paling penting
dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi permanen untuk menciptakan
hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda memainkan peranan yang penting
dalam even-even tersebut.
Pertemuan paling baru (ke-13)
diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003. Namun, GNB kini tampak semakin
tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya Perang Dingin.
4) Prinsip dasar Non-Blok
Non-Blok didirikan
berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat
Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung
5) Tempat dan tanggal KTT GNB
KTT I – Belgrade, 1 September
1961 – 6 September 1961
KTT II – Kairo, 5 Oktober
1964 – 10 Oktober 1964
KTT III – Lusaka, 8 September
1970 – 10 September 1970
KTT IV – Aljir, 5 September
1973 – 9 September 1973
KTT V – Kolombo, 16 Agustus
1976 – 19 Agustus 1976
KTT VI – Havana, 3 September
1979 – 9 September 1979
KTT VII – New Delhi, 7 Maret
1983 – 12 Maret 1983
KTT VIII – Harare, 1
September 1986 – 6 September 1986
KTT IX – Belgrade, 4
September 1989 – 7 September 1989
KTT X – Jakarta, 1 September
1992 – 7 September 1992
KTT XI – Cartagena de Indias,
18 Oktober 1995 – 20 Oktober 1995
KTT XII – Durban, 2 September
1998 – 3 September 1998
KTT XIII – Kuala Lumpur 20
Februari 2003 – 25 Februari 2003
KTT XIV – Havana, 11
September 2006 – 16 September 2006
6) Peran Serta Indonesia dalam GNB
· Sebagai salah satu negara pemrakarsa GNB
· Sebagai salah satu negara pengundang pada KTT I
· Pernah menjadi ketua GNB (1992-1995), dipercaya menjadi tuan rumah
KTT X dan peserta yang menghadiri 106 negara
· Indonesia turut memecahkan masalah
b. ASEAN (Association
of Southeast Asian Nations)
merupakan sebuah organisasi
geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Menteri luar negeri penanda tangan
Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos
(Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat
Khoman (Thailand).
1) Latar Belakang
· Berakhirnya konfrontasi yang timbul di Asia Tenggara antara
Indonesia, Malaysia, Filipina
· Persamaan senasib akibat ditindas bangsa penjajah
· Persamaan dalam bidang kebudayaan, bahasa, tata karma, pola
kehidupan
· Persamaan letak geografis yg strategis
2) Prinsip Utama ASEAN
· Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah
nasional, dan identitas nasional setiap negara
· Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
· Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
· Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
· Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
· Kerjasama efektif antara anggota
3) Anggota ASEAN
Papua Nugini Filipina (negara
pendiri)
Indonesia (negara pendiri)
Malaysia (negara pendiri)
Singapura (negara pendiri)
Thailand (negara pendiri)
Brunei Darussalam (7 Januari
1984)
Vietnam (28 Juli 1995)
Laos (23 Juli 1997)
Myanmar (23 Juli 1997)
Kamboja (16 Desember 1998)
Timor Leste
4) Maksud dan Tujuan ASEAN
Termuat dalam Deklarasi
Bangkok yaitu:
· Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan
kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
· Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
· Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk kepentingan
bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,ilmu pengetahuan, dan administrasi
· Memelihara kerjasama yang erat di tengah - tengah organisasi
regional dan internasional yang ada
· Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan
penelitian di kawasan Asia Tenggara
5) Peran Serta Indonesia dalam ASEAN
· Sebagai negara pemrakarsa berdirinya ASEAN
· Sebagai penyelenggara KTT I DAN KTT XI
· Sebagai tempat kedudukan secretariat tetap ASEAN yaitu Jakarta
· Sebagai tempat salah satu proyek dari komite pangan, pertanian,
kehutanan
· Sebagai tempat salah satu proyek pupuk urea ammonia dari komite
industry perdangangan, energi
· Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan bebas, damai,
netral yg ditandatangani tanggal 27 November 1971
· Menyelenggarakan Jakarta
Informal Meeting (JIM)
· Turut menyelesaikan pertikaian antarbangsa dan negara
· Turut serta menangani arus pengungsian
c. OKI (Organisasi Kerja Sama Islam)
1) Latar Belakang
Organisasi Kerja Sama Islam
(dahulu Organisasi Konferensi Islam) (OKI) bahasa Arab: منظمة المؤتمر الإسلامي)
adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki
seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di Rabat,
Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para
Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya
peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik
Kristen dan Yahudi di Yerusalem. OKI mengubah namanya dari sebelumnya
Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011.
2) Tujuan OKI
· Memajukan solidaritas Islam diantara negara-negara anggota
· Mengonsolidasilkan kerjasama antarnegara anggota dalam berbagai
bidang
· Menghapus pemisahan rasial, diskriminasi, dan kolonialisme dalam
segala bentuk
· Mengambil langkah-langkah yg perlu untuk mendukung perdamaian dan
keamanan internasional berdasarkan keadilan
· Berusaha mengoordinasikan usaha untuk melindungi tempat suci serta
mendukung perjuangan rakyat Palestina
· Pemerteguh perjuangan kaum muslim dg maksud melindungi kehormatan,
kemerdekaan dan hak nasional mereka
· Berusaha menciptakan keadaan yg memungkinkan untuk kemajuan
kerjasama dan saling pengertian diantara negara anggota
3) Prinsip OKI
· Mengakui persamaan mutlak antarnegara anggota
· Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah setiap
negara
· Menghormati hak menentukan nasib sendiri, tidak ikut campur
atas urusan dalam negeri negara lain
· Penyelesaian setiap persengketaan yg mungkin timbul melalui
cara-cara damai
· Tidak akan menggunakan ancaman maupun kekerasan terhadap integrasi
wilayah, kesatuan nasional, atau kemerdekaan politik suatu negara
4) Struktur Organisasi
a) Badan-Badan Utama
· Konferensi para raja/kepala negara/pemerintahan diadakan sekali
dalam 3 tahun
· Konferensi para menteri luar negeri diadakan sekali dalam 1 tahun
· Sekretariat jenderal sebagai badan eksekutif terdiri dari seorang
sekretariat jenderal dan 4 asisten, berkedudukan di Jedah
· Mahkamah islam internasional
b) Komite Khusus
· Komite Alquds Yerusalem
· Komite tetap keuangan
· Komite eksosbud
c) Badan-Badan Subsider
Bergerak dibidang eksosbud
d) Lembaga-Lembaga dan Organisasi
Seperti The Islamic Development Bank,
Islamic Internasional News Agency, Islamic Chambers of Commerse, dll.
5) Peran Serta Indonesia dalam OKI
· Ikut menyelesaikan masalah Moro di Filipina
· Mendukung Bangladesh sebagai negara Islam
d. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
1) Latar Belakang
Sejak berakhirnya Perang
Dunia II, Eropa mengalami kemiskinan dan perpecahan. Usaha untuk mempersatukan
Eropa sudah dilakukan. Namun, keberhasilannya bergantung pada dua negara besar,
yaitu Prancis dan Jerman Barat. Pada tahun 1950 Menteri Luar Negeri Prancis,
Maurice Schuman berkeinginan menyatukan produksi baja dan batu bara Prancis dan
Jerman dalam wadah kerja sama yang terbuka untuk negara-negara Eropa lainnya,
sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya perang. Keinginan itu terwujud
dengan ditandatanganinya perjanjian pendirian Pasaran Bersama Batu Bara dan
Baja Eropa atau European Coal and Steel Community (ECSC) oleh enam negara,
yaitu Prancis, Jerman Barat (Republik Federal Jerman-RFJ), Belanda, Belgia,
Luksemburg, dan Italia. Keenam negara tersebut selanjutnya disebut The Six
State.
Keberhasilan ECSC mendorong
negara-negara The Six State membentuk pasar bersama yang mencakup sektor
ekonomi. Hasil pertemuan di Messina, pada tanggal 1 Juni 1955 menunjuk Paul
Henry Spaak (Menlu Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang
kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak berisi dua
rancangan yang lebih mengintegrasikan Eropa, yaitu:
1. membentuk European
Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE);
2. membentuk European
Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom Eropa.
Rancangan Spaak itu disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua
perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Dengan demikian, terdapat
tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom (EAEC). Pada
konferensi di Brussel tanggal 22 Januari 1972, Inggris, Irlandia, dan Denmark
bergabung dalam MEE. Pada tahun 1981 Yunani masuk menjadi anggota MEE yang
kemudian disusul Spanyol dan Portugal. Dengan demikian keanggotaan MEE sebanyak
12 negara.
MEE merupakan organisasi yang
terpenting dari ketiga organisasi tersebut. Bukan saja karena meliputi sektor
ekonomi, melainkan juga karena pelaksanaannya memerlukan pengaturan bersama
yang meliputi industri, keuangan, dan perekonomian.
2) Tujuan
Pembentukan Organisasi MEE
· integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi,
memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja
· memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta
keseimbangan perdagangan antarnegara anggota
· menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan
internasional
· meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE.
Untuk mewujudkan tujuannya,
MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman Market), keseragaman tarif, dan
kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.
3) Struktur Organisasi MEE
a) Majelis Umum (General
Assembly) atau Dewan Eropa (European Parliament)
berjumlah 142 orang yang
dipilih oleh parlemen negara anggota. Tugasnya memberikan nasihat dan
mengajukan usul kepada Dewan Menteri dan kepada Komisi tentang langkah-langkah
kebijakan yang diambil, serta mengawasi pekerjaan Badan Pengurus Harian atau
Komisi MEE serta meminta pertanggung jawabannya.
b) Dewan Menteri (The Council)
mempunyai kekuasaan tertinggi
untuk merencanakan dan memberikan keputusan kebijakan yang diambil.
Keanggotaannya terdiri atas Menteri Luar Negeri negara-negara anggota. Tugasnya
menjamin terlaksananya kerja sama ekonomi negara anggota dan mempunyai kekuasaan
membuat suatu peraturan organisasi. Ketuanya dipilih secara bergilir menurut
abjad negara anggota dan memegang jabatan selama enam tahun.
c) Badan Pengurus Harian atau
Komisi (Commision)
terdiri atas 9 anggota yang
dipilih berdasarkan kemampuannya secara umum dengan masa jabatan empat tahun.
Komisi berperan sebagai pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pelaksana MEE.
Di samping itu komisi juga mengamati dan mengawasi keputusan MEE, memperhatikan
saran-saran baru, serta memberikan usul dan kritik kepada sidang MEE dalam
segala bidang. Hasil kerjanya dilaporkan setiap tahun kepada Majelis Umum (General
Assembly).
d) Mahkamah Peradilan (The
Court of Justice)
sebanyak 7 orang dengan masa
jabatan 6 tahun yang dipilih atas kesepakatan bersama negara anggota. Fungsinya
merupakan peradilan administrasi MEE, peradilan pidana terhadap keanggotaan
komisi, dan peradilan antarnegara anggota untuk menyelesaikan perselisihan yang
timbul di antara para negara anggota. Peradilan konstitusi berfungsi untuk
menyelesaikan konflik perjanjian internasional. Untuk melancarkan aktivitasnya,
Masyarakat Ekonomi Eropa membentuk beberapa organisasi baru, yaitu:
a) Parlemen Eropa (European
Parliament)
b) Sistem Moneter Eropa
(European Monetary System)
c) Unit Uang Eropa (European
Currency Unit)
d) Pasar Tunggal
(Single Market)
Menurut perhitungan suara
referendum Prancis yang diselenggarakan pada tanggal 20 September 1992 tentang
perjanjian Maastrich, menunjukkan bahwa 50,95% pemilih menyatakan setuju. Untuk
mendirikan organisasi-organisasi tersebut pada tanggal 7 Februari 1992 di
Maastrich, Belanda diadakan pertemuan anggota MEE. Hasil pertemuan itu
dituangkan dalam sebuah naskah perjanjian yang disebut The Treaty on European
Union (TEU) atau Perjanjian Penyatuan Eropa yang telah ditandatangani oleh
Kepala Negara/Pemerintah di Maastrich, Belanda. Referendum dimaksudkan untuk
mendapatkan persetujuan dari 12 negara anggota Masyarakat Eropa, yakni Inggris,
Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemburg, Italia, Irlandia, Denmark,
Portugal, Spanyol, dan Yunani.
3) Peran Serta Indonesia dalam MEE
Mendukung kerjasama dengan
MEE sesuai dengan kesepakatan pada tanggal 3 Mei 1988. Isi kesepakatan tersebut
tentang penanggulangan masalah-masalah harga komoditas, pengembangan SDM, dll
4) Perubahan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menjadi
Uni Eropa (UE) Melalui perjanjian
Maastrich, ke–12 negara
anggota Masyarakat Eropa dipersatukan dalam mekanisme Kesatuan Eropa, dengan
pelaksanaan secara bertahap. The Treaty on European Union mulai dilaksanakan
pada tanggal 1 Januari 1993, setelah diratifikasi oleh semua parlemen anggota
masyarakat Eropa. Mulai tahun 1999, Masyarakat Eropa hanya mengenal satu mata
uang yang disebut European Currency Unit (ECU) atau (European Union – EU).
Beberapa bentuk perjanjian yang pernah dilakukan MEE harus mengalami beberapa
kali amandemen. Hal itu berkaitan dengan bertambahnya anggota. Kenggotaan Uni
Eropa terbuka bagi semua negara dengan syarat:
1. negara tersebut
berada di kawasan Benua Eropa;
2.negara tersebut harus
menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, penegakan hukum, menghormati hak asasi
manusia, dan bersedia menjalankan segala peraturan perundang-undangan Eropa.
Pada tahun 2004 keanggotaan
Uni Eropa berjumlah 25 negara. 10 negara yang menjadi anggota baru Uni Eropa
sebelumnya berada di wilayah Eropa Timur. Negara anggota Uni Eropa yang baru
itu adalah Republik Ceko, Estonia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Malta,
Polandia, Siprus, Republik Slovakia, dan Slovenia. Pada tahun 2007, Bulgaria
dan Rumania juga diharapkan bergabung dengan Uni Eropa. Sementara itu,
permintaan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa masih ditangguhkan. Hal itu
disebabkan Turki belum melaksanakan perubahan (reformasi) politik dan ekonomi
di dalam negerinya.
d. APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik)
APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation didirikan pada tahun 1989.
1) Latar Belakang
· Munculnya berbagai kelompok kerjasama perdagangan regional seperti
NAFTA
· Adanya di bidang politik dan ekonomi yg terjadi di Uni Soviet dan
Eropa Timur
· Kekhawatiran terhadap gagalnya perundingan putaran Uruguay
2) Asas APEC
· Organisasi regional negara Asia-Pasifik yg berasaskan ekonomi
· Bekerja untuk memakmurkan bersama anggota-anggotanya
· Forum konsultasi
· Kerjasama dalam berbagai bidang
3) Tujuan APEC
· Mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas
negara-negara di Asia Pasifik
· Usaha negara maju untuk membantu negara yg sedang berkembang
· Meningkatkan perdagangan dan investasi antaranggota
· Menjalankan kebijakn ekonomi yg sehat dengan tingkat inflasi yg
rendah
· Mengurangi/mengatasi perselisihan/sengketa ekonomi perdagangan
· Memacu peranan pihak swasta untuk berperan dalm dunia usaha
4) Anggota APEC
APEC saat ini memiliki 21
anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudra Pasifik.
Nama Anggota Tahun Diterima
Australia
1989
Brunei
Darussalam 1989
Kanada
1989
Indonesia
1989
Jepang
1989
Korea Selatan
1989
Malaysia
1989
Selandia Baru
1989
Filipina
1989
Singapura
1989
Thailand
1989
Amerika
Serikat 1989
Republik
Cina 1991
Hong
Kong
1991
RRC
1991
Meksiko
1993
Papua New
Guinea 1993
Chili
1994
Peru
1998
Russia
1998
Vietnam
1998
5) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC
KTT APEC di Bangkok,
Thailand. KTT APEC diadakan setiap tahun di negara-negara anggota. Pertemuan
pertama organisasi APEC diadakan di Canberra, Australia pada tahun 1989.
APEC menghasilkan
"Deklarasi Bogor" pada KTT 1994 di Bogor yang bertujuan untuk
menurunkan bea cuka hingga nol dan lima persen di lingkungan Asia Pasifik untuk
negara maju paling lambat tahun 2010 dan untuk negara berkembang
selambat-lambatnya tahun 2020.
Pada tahun 1997, KTT APEC
diadakan di Vancouver, Kanada. Kontroversi timbul ketika kepolisian setempat
menggunakan bubuk merica untuk meredakan aksi para pengunjuk rasa yang
memprotes kehadiran Soeharto yang menjabat sebagai presiden Indonesia pada saat
itu.
Pada tahun 2003, kepala
organisasi Jemaah Islamiyah Riduan Isamuddin alias Hambali berencana
melancarkan serangan pada KTT APEC di Bangkok, Thailand. Hambali ditangkap di
kota Ayutthaya oleh kepolisian setempat sebelum ia dapat melaksanakan serangan
itu.
Pada tahun 2004, Chili
menjadi negara Amerika Selatan pertama yang menjadi tuan rumah KTT APEC.
Nomor
Tanggal
Negara
Kota
Pranala
Seragam foto
1
6–7 November 1989
Australia
Canberra
2
29–31 Juli 1990
Singapura
Singapura
3
12–14 November 1991
Korea Selatan
Seoul
4
10–11 September
1992
Thailand
Bangkok
5
19–20 November 1993
Amerika Serikat Seattle
6
15 November
1994
Indonesia
Bogor
7
19 November 1995
Jepang
Osaka
8
25 November 1996
Filipina
Manila /
Subic
9
24–25 November 1997
Kanada
Vancouver
10
17–18 November 1998
Malaysia
Kuala Lumpur
11
12–13 September
1999 Selandia
Baru
Auckland
12
15–16 November 2000
Brunei Brunei
13
20–21 Oktober 2001
Cina
Shanghai
14
26–27 Oktober 2002
Meksiko
Los
Cabos
15
20–21 Oktober 2003
Thailand
Bangkok
16
20–21 November 2004
Chili
Santiago
17
18–19 November 2005
Korea Selatan
Busan
18
18–19 November 2006
Vietnam
Hanoi
19
8–9 September 2007
Australia
Sydney
20
22-23 November
2008
Peru
Lima
21
14-15 November
2009
Singapura
Singapura
22
November 2010
Jepang
Yokohama
23
November 2011
Honolulu
24
November 2012
Rusia
Vladivostok
25
2013
Indonesia
Bali