Terimakasih Atas Kunjungan Anda di Blog Sederhana Saya Ini my task: April 2012

Minggu, 29 April 2012

SENSUS PENDUDUK 2010



JAKARTA. Sensus Penduduk baru berlangsung pada awal Mei tahun depan. Tapi, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 231 juta orang, atau naik 29 juta orang ketimbang hasil pendataan Sensus Penduduk 2000 lalu yang tercatat sebanyak 202 juta orang.
Pemicu lonjakan cukup besar tersebut adalah kurang optimalnya Program Keluarga Berencana (KB) dalam lima tahun terakhir. "Jika KB tidak digenjot lagi, jumlah penduduk Indonesia pada 2025 mendatang akan lebih dari 263 juta orang," kata Deputi Statistik Sosial BPS, Afrizal Achnaf, Rabu (19/8).
Sensus Penduduk 2010, Afrizal bilang, tidak sekadar untuk mengetahui jumlah penduduk. Tapi juga angka kelahiran. Pada sensus sebelumnya, rasio tingkat kelahiran atawa total fertility rate (TFR) sebesar 2,6%. TFR adalah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya, yakni antara 15-49 tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil pendataan Sensus Penduduk 2010 akan menjadi sumber data, antara lain untuk pembuatan nomor induk kependudukan (NIK) dan data pemilih tetap (DPT) pada Pemilihan Umum 2014. "Juga untuk kegiatan program-program sosial," ujar dia.
Pemerintah menyiapkan dana cukup besar, yakni Rp 3,3 triliun untuk menggelar sensus penduduk ini. "Kami juga bekerjasama dengan lembaga internasional seperti United Nations Fund For Population Activities (UNFPA)," kata Afrizal.
Sebagian besar anggaran dipakai untuk membayar upah dan biaya pelatihan petugas sensus yang mencapai 700.000 orang. BPS membutuhkan petugas lapangan yang banyak sekaligus terdidik untuk mendapatkan data yang valid. Setiap petugas lapangan akan mencacah sekitar 100 hingga 200 rumah tangga. Para petugas itu akan bekerja melakukan sensus di lapangan selama satu bulan penuh, mulai 1 Mei sampai 31 Mei 2010.
Sensus penduduk pertama kali dilaksanakan di masa Pemerintah Hindia Belanda, yakni pada 1930 silam.
2014, Penduduk Indonesia Capai 244,8 Juta
Yogyakarta, CyberNews. Pada tahun 2008 lalu, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 227 juta jiwa, sementara itu laju pertumbuhan penduduk adalah sebesar 1,27% per tahun untuk periode 2005-2010. Kondisi ini mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-4 dari 11 negara berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa di tahun 2009.
Dengan laju pertumbuhan penduduk yang kurang lebih mencapai 3-4 juta per tahun, diproyeksikan pada 2010 mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 233,5 juta dan pada 2014 akan mencapai 244,8 juta jiwa.
Begitu pesatnya pertumbuhan penduduk menjadi persoalan yang mendesak dituntaskan oleh pemerintah, terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mengendalikan laju pertumbuhan. Demikian dikemukakan Ir Ambar Rahayu Direktur Pemandu Kebijakan Program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di gedung Masri Singarimbun Magister Studi Kebijakan (MSK) UGM.
Dalam seminar ''Menatap Masa Depan Keluarga Indonesia'' itu dikatakan, untuk mengendalikan kuantitas penduduk yang demikian besar, BKKBN mentargetkan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk nasional menjadi sekitar 1,1% per tahun.
Selain itu, juga menurunkan Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 per perempuan usia reproduksi dan Net Reproduction Rate (NRR) sama dengan 1. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pemakaian kontrasepsi.
Di samping itu, juga dengan meningkatkan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi yang terjangkau, bermutu, serta efektif menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas dan memantapkan kembali pelembagaan paradigma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
''Keluarga yang sejahtera dan tertata merupakan investasi bagi masa depan bangsa dan negara. Program KB merupakan salah satu komponen yang berperan secara signifikan untuk mewujudkan hal ini,'' jelasnya.
Sementara itu, Tri Kirana Muslidatun SPsi istri Wakil Walikota Yogyakarta, yang juga penggiat program KB menyampaikan keikutsertaan laki-laki dalam program KB di kota Yogyakarta masih rendah. Padahal, program KB tidak hanya menjadi tanggung jawab wanita, tetapi juga laki-laki.
Untuk itu, masih dibutuhkan upaya-upaya guna meningkatkan partisipasi laki-laki untuk menjadi akseptor KB. ''Keberhasilan program KB merupakan tanggungjawab bersama untuk kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga serta mewujudkan keluarga yang berkualitas,'' katanya.
Kualitas dan Kuantitas Penduduk
Laporan: Dwidjo
[Swadaya Mandiri]
MDGs Millenium Development Goals) yaitu forum kesepakatan global dari 178 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan pada tahun 2000 di New York, Amerika Serikat, memberikan arahan dalam pembangunan yakni menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat.
Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua orang, gender dan pemberdayaan perempuan. Mempromosikan kesetaraan. Menurunkan tingkat kematian bayi dan anak. Meningkatkan kesejahteraan maternal.
Melawan HIV/AIDS dan penyakit kronis lainnya (Malaria, TBC). Menjamin keberlangsungan lingkungan. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan.
Diantara komitmen kita adalah tahun 2015 penduduk miskin harus dapat ditekan menjadi setengahnya dari 36 juta jiwa, IMR harus sudah dapat ditekanmenjadi setengahnya dari 36 juta jiwa, IMR harus sudah sekitar 17-22.
Saat ini penduduk INdonesia berjumlah 220 juta jiwa pertumbuhannya sekitar 1,4 % per tahun, dan distribusi yang tidak merata serta usia penduduk tergolong dalam usia muda. JIka setiap tahun terdapat tambahan 3 juta jiwa atau sebesar penduduk Singapura, berrati selama tahun 2000-2005 terdapat penambahan penduduk sekitar 15 juta jiwa berarti lebih dari setengah penduduk Malaysia.
Agak sulit untuk melakukan proyeksi atau perkiraan jangka panjang termasuk penduduk. Hal ini diakibatkan makincepatnya kemajuan tehnologi, makin cepatnya terjadi berbagai perubahan politik, sosial, ekonomi yang mempengaruhi asumsi dasar untuk melakukan perkiraan.
Jatuhnya tembok Berlin merubah hal ihwal kependudukan di Jerman. Reformasi di Rusia, merubah tatanan pemerintahan dan geografis USSR, perang Afghanistan, Irak juga merubah tatanan sosial di kawasan tersebut.
Demikian juga lepasnya Timur-Timor bagi Indonesia, disamping tuntutan otonomi daerah dengan munculnya propinsi-propinsi baru mempengaruhi komposisi penduduk lokal.
Jika dunia saat ini jumlah penduduknya sekitar 6,5 milyar jiwa, maka 80% nya tinggal di NSB (Negara Sedang Berkembang) termasuk Indonesia. Indonesia sendiri saat ini berpenduduk 210 juta jiwa. Penduduk dunia tahun 2025 akan sebesar 8,19 milyar jiwa dan tahun 2050 mencapai 9,3 milyar jiwa.
Tekaanan akan terjadi di negara sedang berkembanga, karena besarnya dependency ratio, besarnya pengangguran dan kemiskinan, rendahnya derajat kesehatan dan exploitasi berlebihan pada tanah pertanian dan kehutanan.
Indonesia sendiri penduduknya akan bertambah dengan jumlah menjadi sekitar 232 juta jiwa tahun 2010, 254 juta jiwa tahun 2020, tahun 2040 dan tahun 2050 masing-masing mencapai 253 juta jiwa dan 247 juta jiwa. (IPADI) Kependudukan KB dan Pembangunan Berkelanjutan Maret 2002, diterbitkan BKKBN serta BPS: Proyeksi Penduduk Indonesia Angka Sementara).
Dari gamabaran kualitas penduduk dengan ukuran Human DEvelopment Index Indonesia masih dibawah negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina.
DEmikian pula dalam urutan negara terbersih (tidak korup) didunia, ternyata Indonesia berada papan bawah, artinya korupsinya tinggi. Bahkan menurut Transparansi Indonesia beberapa bulan lkalu tingkat korupsi di negara Asia, Indonesia mencapai rangking pertama.
Jika kita gambarkan dalam piramida penduduk, Indonesiapun mengalami transisi demografi yang relatif cepat. Hal ini di ilustrasikan dalam pola bentuk piramida yang berubah dalam kurun waktu relatif pendek seperti halnya Candi Borobudur mengarah bentuk Candi Prambanan.
Atas dasar dari piramida mengalami penurunan yang berarti sedangkan bagian atas piramida membesar. Hal ini menunjukkan pergeseran Penduduk Muda ke penduduk Tua dengan konsekuensi makin menurunnya beban anak karena TFR turun dari 2,5 menjadi 2,0 pada 2120 dan makin meningkatnya lansia, yaitu penduduk umur 60 tahun keatas yang saat ini berjumlah sekitar 15 juta jiwa menjadi sekitar 19 juta jiwa tahun 2010 dan di tahun 2020 menjadi sekitar 27 juta jiwa, suatu jumlah absolut yang besar. (djo)
Pertumbuhan Penduduk
Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan karena penduduk tidak saja menjadi pelaku pembangunan tetapi juga menjadi sasaran atau tujuan dari pembangunan. Oleh sebab itu guna menunjang keberhasilan pembangunan perkembangan penduduk perlu diarahkan sehingga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang menguntungkan pembangunan. Pembangunan Kependudukan diarahkan pada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk, sebagai potensi sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa dan ketahanan nasional serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk dan mengangkat harkat dan martabat manusia dalam segala matra kependudukannya. 
 Ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat, lengkap yang menggambarkan karakteristik penduduk sampai dengan tingkat mikro akan sangat berguna untuk merumuskan kebijakan kependudukan bagi peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
Pertumbuhan Penduduk Provinsi NTB 
 Sejak pelaksanaan Sensus Penduduk pertama kali tahun 1971 hingga Sensus Penduduk terkahir tahun 2000, jumlah penduduk Nusa Tenggara Barat terus meningkat. Faktor-faktor demografi seperti kelahiran, kematian dan migrasi dalam kurun waktu tersebut sangat menentukan perkembangan jumlah penduduk. Hasil Sensus Penduduk 1971 jumlah penduduk NTB mencapai 2.203 ribu jiwa dan pada Sensus Penduduk 2000 tercatat 3.831 ribu jiwa. Secara absolut dalam tiga dasawarsa pertambahan penduduk Nusa Tenggara Barat cukup besar, namun sebaliknya dalam waktu yang sama laju pertumbuhan penduduk menunjukkan penurunan. 
 Dalam periode 1980-1990 laju pertumbuhan penduduk per tahun mencapai 2,15 persen, ini berarti menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,22 persen dibandingkan periode 1971-1980 yang besarnya 2,37 persen. Indikasi penurunan laju pertumbuhan penduduk berlanjut pada periode 1990-2000 yang besarnya menjadi 1,34 persen. Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini salah satunya disebabkan faktor migrasi keluar dari Nusa Tenggara Barat relatif cukup besar, khususnya tenaga kerja ke luar negeri dan yang melanjutkan sekolah ke Provinsi lain. 
 Selain itu, tidak menutup keberhasilan pembangunan di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana dimana pemerintah telah melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaksanakan Keluarga Berencana, yang dimulai pada pertengahan dekade tujuh puluhan, dan baru memperlihatkan dampak nyata dalam dekade sembilan puluhan dengan turunnya tingkat kelahiran dan kematian sehingga laju pertumbuhan penduduk pun menjadi turun.
Pada periode 1990 - 2000 variasi angka laju pertumbuhan terlihat dengan rentang 0,98 - 2,32. Angka rentang terbawah adalah Kabupaten Lombok Tengah dan tertinggi di Kabupaten Dompu yang mencapai 2,32 persen per tahun. Tingginya angka laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dompu tersebut dapat dipahami dan mengandung kewajaran karena selain pertumbuhan penduduk alami, Kabupaten Dompu menjadi daerah penerima transmigrasi. 
 Selain bersumber dari Sensus Penduduk, data kependudukan dapat diperoleh dari survei lain yang dilaksanakan oleh BPS seperti Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) atau Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Melalui Susenas, secara rutin penduduk NTB bisa diketahui. Pada tahun 2004 jumlah penduduk NTB berdasarkan Susenas, mencapai 4.076.040 orang dan terus bertambah menjadi 4.257.306 orang pada tahun 2006.
 Membandingan jumlah penduduk dan pertumbuhannya antar kabupaten/kota dalam kurun waktu tahun 2004 – 2006 dapat diketahui bahwa Kabupaten Lombok Timur merupakan kabupaten yang paling banyak penduduknya yaitu sebanyak 1.027.805 orang tahun 2004 dan bertambah menjadi 1.053.347 orang tahun 2006. Sedangkan Kota Bima yang merupakan wilayah pemekaran (pecahan dari Kabupaten Bima) memiliki penduduk paling sedikit yaitu sekitar 118.164 orang tahun 2004 dan tahun 2006 jumlah penduduknya bertambah menjadi 126.035 orang, masih lebih banyak dibandingkan dengan Kabupaten Sumbawa Barat yang merupakan pemekaran wilayah dari Kabupaten Sumbawa yaitu sebanyak 95.837 orang.

Sabtu, 28 April 2012

pidato perpisahan


Assalamu’alaikum Wr Wb.
Yang terhormat Bapak Ibu wali murid, yang saya hormati pula Bapak Ibu Guru serta anak - anak didikku yang saya cintai dan saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul pada siang hari ini tanpa kurang suatu apapun. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu wali murid SMA N 1 Wonosobo yang telah hadir pada acara pengumuman hasil ujian nasional tahun ajaran 2010 / 2011.
Saya disini merasa bangga dan mengucap syukur alhamdulilah karena pada tahun ini kita bisa lulus 100%. Ini semua tidak luput dari usuha kita semua. Dengan hasil 100% membuktikan bahwa usaha kita selama ini tidak sia – sia dan membuahkan hasil seperti yang kita harapkan. Saya ucapkan terima kasih atas kinerja para guru untuk mensukseskan anak didik kita. Hasil yang saya terima dari provinsi  kemarin, menyatakan bahwa sekolah kita menjadi peringkat pertama dari 240 sekolah negeri yang ada di provinsi Jawa Tengah. Untuk itu kita harus mempertahankan prestasi yang telah kita raih saat ini, bukan melakukan hal yang sebaliknya. Denagn hasil seperti ini kemudian kita merasa puas. Rasa puas akan membuat kita menjadi kalah.
Anak – anakku yang saya cintai, belajarlah terus sampai kalian mencapai cita – cita kalian karena keberhasilan selalu menunggu kalian semua dihari nanti. Janganlah kalian mudah lengah dalam menjalani hidup ini.
Demikian yang bisa saya sampaikan, apabila ada perkataan saya yang kurang berkenan dihati para hadirin, saya meminta maaf yang sebesar – besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

by   :  Aninda Artiandewi (2/XI IPS 2)

Jumat, 27 April 2012

TANGGAP WACANA PAHARGYAN PEPISAHAN KELAS IX


Assalamu’alaikum wr. wb
Bapak Kepala SMP 1 Wonosobo ingkang kula hurmati,
Bapak Pengurus Komite Sekolah saha tamu undangan ingkang kula hurmati,
Bapak ibu karyawan lan karyawati ingkang kula hurmati,
Bapak saha ibu guru ingkang tansah kula bekteni,  lan
Rencang-rencang saha adik-adik ingkang kula tresnani.
Minangka pambukaning atur,  sumangga sesarengan kula dherekaken ngaturaken puja-puji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah SWT ingkang sampun paring berkah karaharjan, kanikmatan,  saha kasarasan, saengga kita sadaya saged kempal wonten ing pahargyan pepisahan siang punika, kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa..
Keparengan ing mriki kula minangka sesulihipun putra-putri kelas IX,  badhe matur wonten ngarsa panjenengan sami.
Bapak saha ibu guru sekaliyan, utaminpun bapak kepala sekolah,  wonten ing kalodhangan punika kula sakanca  ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa upami dhumateng panjengan sami, awit saking sih katresnan,  sadangunipun tigang tahun, dipun gulawenthah kanthi manah  ingkang sabar, ikhlas, kebak raos tresna lan asih.  Ngantos karaosaken boten wonten bentenipun kaliyan bapak saha ibu ingkang nglairaken kula piyambak. Makaten kalawau saengga samangke saged ngrampungaken  pasinaon wonten ing pawiyatan SMP 1 Wonosobo punika.  Semanten agenging lelabetan kalawau,  pramila,  kula sakanca  tansah dedonga,  mugi-mugi lelabetan panjenengan sami pikantuk ganjaran lan pepulih ingkang matikel-tikel saking Gusti Allah SWT.
Saestunipun awrat anggen kula badhe matur, amargi,  salebeting batin kepingin sanget tansah cecaketan kaliyan bapak saha ibu guru,  ngangsu kawruh ngantos dumugi salaminipun. Nanging temtu kemawon sadaya kalawau boten badhe kelampahan, jer kula sakanca, nggadhahi ayahan lan jejibahan ingkang langkung awrat, inggih punika ngudi kawruh wonten ing pawiyatan ingkang langkung inggil.  Pramila pudya pangastutinipun bapak saha ibu guru kemawon ingkang tansah kula suwun, mugiya dadosa jimat ingkang tansah nyurung lan nuntun dhumateng lampah kula ngudi gegayuhan minangka sanguning gesang ing bebrayan agung.
Kula sakanca, ingkang badhe nilaraken pawiyatan SMP 1 Wonosobo punika, mbok bilih sadangunipun sesrawungan kathah tindak tanduk saha atur ingkang nguciwani lan kirang mranani, nyuwun agunging samodra pangaksami.  Mekaten ugi dhumateng adik-adik kelas VII lan kelas VIII.
Dhumateng adik-adik kelas VII lan kelas VIII,  nyuwun pandonga sageda kalampahan idham-idhaman lan gegayuhan kula sakanca.  Ugi nyuwun supados adik-adik sregep anggenipun sinau, saha miturut punapa ingkang dados dhawuhipun bapak lan ibu guru.
Minangka pungkasaning atur, mbok bilih namung makaten anggen kula saged matur dhumateng bapak  ibu guru sarta adhik-adhik, sumrambahipun para rawuh sadaya. Boten kesupen kula pribadi menawi wonten klenta-klentu anggen kula  matur, nyuwun agunging samodra pangaksami.
Matur nuwun.
Bilahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum wr. wb.

Kamis, 26 April 2012

THE IMPORTANT OF HANDPHONE AT SCHOOL


         HP is very important thing, but can disturb for an example, when we are studying instead we are playing HP.
But, form the HP has more positive effect than negative effect. Also in school, HP can be an important thing. Beside, there are so many kind of the function. There a lot of education sites that can access by handphone screen of cause this more practice than bring the books everywhere.
Beside, HP has been included in information technology and communication. I agree if we bring HP at school. So, why we can’t bring the HP if we can anticipation the risks, like being lost, broken, and so on.

Rabu, 25 April 2012

Tugas Biologi


Pembanding
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
1.       Bentuk tubuh
Simetri bilateral
Simetri bilateral
Simetri bilateral
2.       Lapisan tubuh
Triploblastik
Triploblastik
Triplobastik
3.       Rongga rubuh
Aselomata
Pseudoselomata
Selomata
4.       System pencernaan
Tidak sempurna
Sempurna
Sempurna
5.       System saraf
S. saraf tangga tali
Adanya ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal
S. saraf tangga tali
6.       System ekskresi
Tersusun dari sel-sel bersilia yaitu sel api/ sel-sel bulu getar
Terdiri atas 2 saluran lateral yang bermuara di sebuah lubang di bagian ventral
Berupa nefridium
7.       System reproduksi
Hermaprodit
Diesis
Hermaprodit
8.       System peredaran darah
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Memiliki sistem peredaran darah tertutup
9.       Habitat
Parasit pada manusia dan hewan, ada yg hidup bebas di perairan
Parasit pada tanaman dan saluran pencernaan, ada yg hidup bebas dalam air dan tanah
Air laut, air tawar, daratan.



2                      a. Perbedaan Platyhelminthes dengan Nemathelminthes    :
·        Nemathelminthes pseudoselomata.
·        System pencernaan Platyhelminthes tidak sempurna, sedangkan Nemathelminthes sempurna.
·        System saraf Nemathelminthes lebih maju dari pada system saraf platyhelminthes (system saraf tangga tali) yaitu adanya ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal.
·        System ekskresi platihelminthes tersusun dari sel-sel bersilia, system saraf terdiri atas 2 saluran lateral yg bermuara di sebuah lubang di bagian ventral.
·        Platyhelminthes bersifat hermaprodit,sedangkan Nemathelminthes diesis.
b. Perbedaan Nemathelminthes dengan Annelida         :
·        Nemathelminthes pseudoselomata sedangkan Annelida selomata.
·        System saraf Annelida merupakan system saraf tangga tali, sedangkan pada Nemathelminthes terdapat ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal.
·        System ekskresi Nemathelminthes terdiri dari 2 saluran lateralyg bermuara di sebuah lubang di bagian ventral, sedangkan alat ekskresi Annelida berupa nefridium.
·        Nemathelminthes diesis, sedangkan Annelida hermaprodit.
·        Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah, sedangkan Annelida memiliki system peredaran darah tertutup.
c. Persamaan antara Platyhelminthes dan Annelida :
      ·        Bentuk tubuhnya simetri bilateral
      ·        Triploblastik
      ·        System saraf tangga tali
      ·        Hermaprodit

Selasa, 24 April 2012

Contoh Paragraf


A. GENERALISASI
·        Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

·        Setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih seksama, ternyata di kawasan bandung terdapat sekurang – kurangnya lima buah obyek wisata. Di kawasan Garut empat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis terdapat sekurang – kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain seperti suka bumi, banten, dan yang lainnya juga terdapat obyek wisata. Dapat di katakan bahwa daerah jawa barat memang kaya dengan obyek wisata.

·        Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada siswa SMA N 1 Wonosobo. Saat mereka melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih. Kemeja mereka berwara  ;putih, celana atau rok abu-abu. Kemeja dimasukkan ke dalam celana atau rok, memakai ikat pinggang warna hitam dan berlogo. Pakaian mereka dilingkapi lagi dengan topi abu-abu. Jadi, dapat dikatakan, siswa SMA N 1 Wonosobo pakaiannya seragam dan tertib sewaktu melaksanakan upacara.
B. ANALOGI
·        Alam semesta berjalan dengan teratur seperti jalannya sebuah mesin. Matahari, bumi, bulan dan bintang berjalan seperti teraturnya roda mesin. Semua bergerak menurut irama tertentu. Mesin itu penciptanya adalah manusia. Alampun demikian, ada yang menciptakannya yaitu yang maha segalanya. Manusia tentunya senag dengan hasil cipta’annya. Demikian pula sang pencipta, sayang pada semua yang di ciptakannya. Oleh sebab itu, manusia harus bertaqwa kepadanya.

·        Semua yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki ada saja suatu rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sulit dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula dengan menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, sulit memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

C. HUBUNGAN KAUSALITAS
(1). Hubungan sebab-akibat.
·        Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu

(2). Hubungan akibat-sebab.
·        Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.

(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
·        Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.

·        Setiap menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.

Senin, 23 April 2012

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hari/ Tanggal    : Rabu, 26 Januari 2011
Waktu                : 11.45 WIB
Tempat              : POLSEK KERTEK, WONOSOBO
Narasumber       : BRIPTU A.SANTOSA
Pekerjaan           : POLISI
Pewawancara    : Novita Pristiwati
Pencatat hasil    : Aninda Artiandewi
Perekam Hasil   : Sakti Anugerah Pratama
Dokumentasi     : Novilaily Indriastuti
Pokok Bahasan  : Kecelakaan Maut di Pasar Kertek (19/01)


HASIL WAWANCARA
Pembukaan
Tabrakan beruntun di jalur Kledung-Kertek (19/01) yang mengakibatkan 3 orang tewas, karena truk H-1756-HE yang dikemudikan Paiman (45), mengalami rem blong.


Isi
Reporter         :  Selamat siang Bapak?
Narasumber   :  Selamat siang, dik. Ada yang bisa saya bantu?

Reporter         :  Kebetulan Pak. Kami dari SMA 1 Wonosobo mendapat  tugas Bahasa Indonesia untuk mewawancarai seorang  narasumber. Jadi kami, memutuskan untuk mewawancarai Bapak. Apakah Bapak mempunyai waktu dan bersedia kami wawancarai?
Narasumber   : Iya, saya bersedia menjadi narasumber
Reporter         : Siapa nama Bapak?
Narasumber   : Nama saya A.Santosa
Reporter         : Kapan tepatnya kecelakaan tersebut terjadi?

Narasumber   : Hari Rabu, 19 Januari 2011. Tepatnya pukul 04.30 WIB

Reporter         : Apakah penyebabnya?

Narasumber   : Penyebabnya diperkirakan rem blong. Jadi karena sopir  tidak tahu kondisi jalan, terus rem dari awal di jalan turunan  sudah dipaksakan. Apabila rem dipaksakan akibatnya rem  jadi panas sehingga rem blong

Reporter         : Apakah Bapak ada di lokasi saat kejadian?

Narasumber   : Tidak
Reporter         : Bagaimana kronologinya?

Narasumber   :  Seperti yang ada diawal karena sopir tidak tahu medan lalu  penggunaan versneileng gigi tidak tahu. Jadi waktu di jalan  turunan menggunakan rem terus sehingga blong

Reporter         : Berapa banyak korban jiwa dan luka-luka?

Narasumber   :  Korban jiwa sekitar 3 orang, sedangkan korban luka-luka  sekitar 29 orang

Reporter         : Siapa saja yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut?

Narasumber   : Orang-orang yang sedang ada di pasar pagi. Antara lain  penjual nasi jagung, penjual sayuran dan para pembeli

Reporter         : Berapa perkiraan kerugian yang diderita akibat adanya  kecelakaan tersebut?

Narasumber   : Kerugian hingga saat ini belum bisa diperkirakan. Sebab  kerugian bukan hanya di pos polisi ini saja

Reporter         : Bagaimana pertolongan atau penanganan untuk para korban?

Narasumber   : Mengamankan area terjadinya kecelakaan, menyelamtkan  korban, mengevakuasi tempat kejadian. Misalnya apabila  ada mobil atau motor dialihkan ke tempat yang lebih aman  agar tidak menganggu arus lalu lintas

Reporter         : Menurut Bapak siapa yang bertanggungjawab atas kecelakaan beruntun ini?

Narasumber   : Itu adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak bisa  menyalahkan salah satu pihak

Reporter         : Bisakah Bapak jelaskan dampak dari adanya kecelakaan itu  khususnya di jalur lalu lintas kecamatan Kertek?

Narasumber   : Yang pertama adalah menyebabkan arus lalu lintas sekitar  pasar Kertek macet, yang kedua yaitu menghambat aktivitas  atau kegiatan lain

Reporter         : Apakah pesan Bapak untuk para pengendara kendaraan bermotor?

Narasumber   : Untuk lebih hati-hati dan memperhatikan rambu-rambu  serta peraturan yang ada

Reporter         : Lalu bagaimana keadaan dari sang sopir tersebut?

Narasumber   : Si sopir masih ada di Rumah Sakit

Reporter         : Apakah dia menderita luka berat?

Narasumber   : Iya, sopir menderita luka berat. Sedangkan kernetnya  mengalami patah tulang pada kaki

Reporter         : Terima kasih atas waktu yang telah Bapak berikan. Selamat siang

Narasumber   : Sama-sama dik. Selamat siang




Penutup
Untuk para pengendara bermotor diharapkan agar lebih berhati-hati, taati peraturan lalu lintas yang ada. Dan sebaiknya jalur penyelamat Kledung-Kertek agar ditambah.

Minggu, 29 April 2012

SENSUS PENDUDUK 2010



JAKARTA. Sensus Penduduk baru berlangsung pada awal Mei tahun depan. Tapi, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 231 juta orang, atau naik 29 juta orang ketimbang hasil pendataan Sensus Penduduk 2000 lalu yang tercatat sebanyak 202 juta orang.
Pemicu lonjakan cukup besar tersebut adalah kurang optimalnya Program Keluarga Berencana (KB) dalam lima tahun terakhir. "Jika KB tidak digenjot lagi, jumlah penduduk Indonesia pada 2025 mendatang akan lebih dari 263 juta orang," kata Deputi Statistik Sosial BPS, Afrizal Achnaf, Rabu (19/8).
Sensus Penduduk 2010, Afrizal bilang, tidak sekadar untuk mengetahui jumlah penduduk. Tapi juga angka kelahiran. Pada sensus sebelumnya, rasio tingkat kelahiran atawa total fertility rate (TFR) sebesar 2,6%. TFR adalah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya, yakni antara 15-49 tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hasil pendataan Sensus Penduduk 2010 akan menjadi sumber data, antara lain untuk pembuatan nomor induk kependudukan (NIK) dan data pemilih tetap (DPT) pada Pemilihan Umum 2014. "Juga untuk kegiatan program-program sosial," ujar dia.
Pemerintah menyiapkan dana cukup besar, yakni Rp 3,3 triliun untuk menggelar sensus penduduk ini. "Kami juga bekerjasama dengan lembaga internasional seperti United Nations Fund For Population Activities (UNFPA)," kata Afrizal.
Sebagian besar anggaran dipakai untuk membayar upah dan biaya pelatihan petugas sensus yang mencapai 700.000 orang. BPS membutuhkan petugas lapangan yang banyak sekaligus terdidik untuk mendapatkan data yang valid. Setiap petugas lapangan akan mencacah sekitar 100 hingga 200 rumah tangga. Para petugas itu akan bekerja melakukan sensus di lapangan selama satu bulan penuh, mulai 1 Mei sampai 31 Mei 2010.
Sensus penduduk pertama kali dilaksanakan di masa Pemerintah Hindia Belanda, yakni pada 1930 silam.
2014, Penduduk Indonesia Capai 244,8 Juta
Yogyakarta, CyberNews. Pada tahun 2008 lalu, jumlah penduduk Indonesia telah mencapai 227 juta jiwa, sementara itu laju pertumbuhan penduduk adalah sebesar 1,27% per tahun untuk periode 2005-2010. Kondisi ini mendudukkan Indonesia pada peringkat ke-4 dari 11 negara berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa di tahun 2009.
Dengan laju pertumbuhan penduduk yang kurang lebih mencapai 3-4 juta per tahun, diproyeksikan pada 2010 mendatang penduduk Indonesia akan mencapai 233,5 juta dan pada 2014 akan mencapai 244,8 juta jiwa.
Begitu pesatnya pertumbuhan penduduk menjadi persoalan yang mendesak dituntaskan oleh pemerintah, terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh guna mengendalikan laju pertumbuhan. Demikian dikemukakan Ir Ambar Rahayu Direktur Pemandu Kebijakan Program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di gedung Masri Singarimbun Magister Studi Kebijakan (MSK) UGM.
Dalam seminar ''Menatap Masa Depan Keluarga Indonesia'' itu dikatakan, untuk mengendalikan kuantitas penduduk yang demikian besar, BKKBN mentargetkan untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk nasional menjadi sekitar 1,1% per tahun.
Selain itu, juga menurunkan Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 per perempuan usia reproduksi dan Net Reproduction Rate (NRR) sama dengan 1. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pemakaian kontrasepsi.
Di samping itu, juga dengan meningkatkan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi yang terjangkau, bermutu, serta efektif menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas dan memantapkan kembali pelembagaan paradigma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
''Keluarga yang sejahtera dan tertata merupakan investasi bagi masa depan bangsa dan negara. Program KB merupakan salah satu komponen yang berperan secara signifikan untuk mewujudkan hal ini,'' jelasnya.
Sementara itu, Tri Kirana Muslidatun SPsi istri Wakil Walikota Yogyakarta, yang juga penggiat program KB menyampaikan keikutsertaan laki-laki dalam program KB di kota Yogyakarta masih rendah. Padahal, program KB tidak hanya menjadi tanggung jawab wanita, tetapi juga laki-laki.
Untuk itu, masih dibutuhkan upaya-upaya guna meningkatkan partisipasi laki-laki untuk menjadi akseptor KB. ''Keberhasilan program KB merupakan tanggungjawab bersama untuk kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga serta mewujudkan keluarga yang berkualitas,'' katanya.
Kualitas dan Kuantitas Penduduk
Laporan: Dwidjo
[Swadaya Mandiri]
MDGs Millenium Development Goals) yaitu forum kesepakatan global dari 178 Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan pada tahun 2000 di New York, Amerika Serikat, memberikan arahan dalam pembangunan yakni menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat.
Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua orang, gender dan pemberdayaan perempuan. Mempromosikan kesetaraan. Menurunkan tingkat kematian bayi dan anak. Meningkatkan kesejahteraan maternal.
Melawan HIV/AIDS dan penyakit kronis lainnya (Malaria, TBC). Menjamin keberlangsungan lingkungan. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan.
Diantara komitmen kita adalah tahun 2015 penduduk miskin harus dapat ditekan menjadi setengahnya dari 36 juta jiwa, IMR harus sudah dapat ditekanmenjadi setengahnya dari 36 juta jiwa, IMR harus sudah sekitar 17-22.
Saat ini penduduk INdonesia berjumlah 220 juta jiwa pertumbuhannya sekitar 1,4 % per tahun, dan distribusi yang tidak merata serta usia penduduk tergolong dalam usia muda. JIka setiap tahun terdapat tambahan 3 juta jiwa atau sebesar penduduk Singapura, berrati selama tahun 2000-2005 terdapat penambahan penduduk sekitar 15 juta jiwa berarti lebih dari setengah penduduk Malaysia.
Agak sulit untuk melakukan proyeksi atau perkiraan jangka panjang termasuk penduduk. Hal ini diakibatkan makincepatnya kemajuan tehnologi, makin cepatnya terjadi berbagai perubahan politik, sosial, ekonomi yang mempengaruhi asumsi dasar untuk melakukan perkiraan.
Jatuhnya tembok Berlin merubah hal ihwal kependudukan di Jerman. Reformasi di Rusia, merubah tatanan pemerintahan dan geografis USSR, perang Afghanistan, Irak juga merubah tatanan sosial di kawasan tersebut.
Demikian juga lepasnya Timur-Timor bagi Indonesia, disamping tuntutan otonomi daerah dengan munculnya propinsi-propinsi baru mempengaruhi komposisi penduduk lokal.
Jika dunia saat ini jumlah penduduknya sekitar 6,5 milyar jiwa, maka 80% nya tinggal di NSB (Negara Sedang Berkembang) termasuk Indonesia. Indonesia sendiri saat ini berpenduduk 210 juta jiwa. Penduduk dunia tahun 2025 akan sebesar 8,19 milyar jiwa dan tahun 2050 mencapai 9,3 milyar jiwa.
Tekaanan akan terjadi di negara sedang berkembanga, karena besarnya dependency ratio, besarnya pengangguran dan kemiskinan, rendahnya derajat kesehatan dan exploitasi berlebihan pada tanah pertanian dan kehutanan.
Indonesia sendiri penduduknya akan bertambah dengan jumlah menjadi sekitar 232 juta jiwa tahun 2010, 254 juta jiwa tahun 2020, tahun 2040 dan tahun 2050 masing-masing mencapai 253 juta jiwa dan 247 juta jiwa. (IPADI) Kependudukan KB dan Pembangunan Berkelanjutan Maret 2002, diterbitkan BKKBN serta BPS: Proyeksi Penduduk Indonesia Angka Sementara).
Dari gamabaran kualitas penduduk dengan ukuran Human DEvelopment Index Indonesia masih dibawah negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina.
DEmikian pula dalam urutan negara terbersih (tidak korup) didunia, ternyata Indonesia berada papan bawah, artinya korupsinya tinggi. Bahkan menurut Transparansi Indonesia beberapa bulan lkalu tingkat korupsi di negara Asia, Indonesia mencapai rangking pertama.
Jika kita gambarkan dalam piramida penduduk, Indonesiapun mengalami transisi demografi yang relatif cepat. Hal ini di ilustrasikan dalam pola bentuk piramida yang berubah dalam kurun waktu relatif pendek seperti halnya Candi Borobudur mengarah bentuk Candi Prambanan.
Atas dasar dari piramida mengalami penurunan yang berarti sedangkan bagian atas piramida membesar. Hal ini menunjukkan pergeseran Penduduk Muda ke penduduk Tua dengan konsekuensi makin menurunnya beban anak karena TFR turun dari 2,5 menjadi 2,0 pada 2120 dan makin meningkatnya lansia, yaitu penduduk umur 60 tahun keatas yang saat ini berjumlah sekitar 15 juta jiwa menjadi sekitar 19 juta jiwa tahun 2010 dan di tahun 2020 menjadi sekitar 27 juta jiwa, suatu jumlah absolut yang besar. (djo)
Pertumbuhan Penduduk
Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan karena penduduk tidak saja menjadi pelaku pembangunan tetapi juga menjadi sasaran atau tujuan dari pembangunan. Oleh sebab itu guna menunjang keberhasilan pembangunan perkembangan penduduk perlu diarahkan sehingga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang menguntungkan pembangunan. Pembangunan Kependudukan diarahkan pada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penduduk, sebagai potensi sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa dan ketahanan nasional serta dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk dan mengangkat harkat dan martabat manusia dalam segala matra kependudukannya. 
 Ketersediaan data dan informasi kependudukan yang akurat, lengkap yang menggambarkan karakteristik penduduk sampai dengan tingkat mikro akan sangat berguna untuk merumuskan kebijakan kependudukan bagi peningkatan kualitas, pengendalian pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.
Pertumbuhan Penduduk Provinsi NTB 
 Sejak pelaksanaan Sensus Penduduk pertama kali tahun 1971 hingga Sensus Penduduk terkahir tahun 2000, jumlah penduduk Nusa Tenggara Barat terus meningkat. Faktor-faktor demografi seperti kelahiran, kematian dan migrasi dalam kurun waktu tersebut sangat menentukan perkembangan jumlah penduduk. Hasil Sensus Penduduk 1971 jumlah penduduk NTB mencapai 2.203 ribu jiwa dan pada Sensus Penduduk 2000 tercatat 3.831 ribu jiwa. Secara absolut dalam tiga dasawarsa pertambahan penduduk Nusa Tenggara Barat cukup besar, namun sebaliknya dalam waktu yang sama laju pertumbuhan penduduk menunjukkan penurunan. 
 Dalam periode 1980-1990 laju pertumbuhan penduduk per tahun mencapai 2,15 persen, ini berarti menunjukkan adanya penurunan sebesar 0,22 persen dibandingkan periode 1971-1980 yang besarnya 2,37 persen. Indikasi penurunan laju pertumbuhan penduduk berlanjut pada periode 1990-2000 yang besarnya menjadi 1,34 persen. Penurunan laju pertumbuhan penduduk ini salah satunya disebabkan faktor migrasi keluar dari Nusa Tenggara Barat relatif cukup besar, khususnya tenaga kerja ke luar negeri dan yang melanjutkan sekolah ke Provinsi lain. 
 Selain itu, tidak menutup keberhasilan pembangunan di bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana dimana pemerintah telah melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaksanakan Keluarga Berencana, yang dimulai pada pertengahan dekade tujuh puluhan, dan baru memperlihatkan dampak nyata dalam dekade sembilan puluhan dengan turunnya tingkat kelahiran dan kematian sehingga laju pertumbuhan penduduk pun menjadi turun.
Pada periode 1990 - 2000 variasi angka laju pertumbuhan terlihat dengan rentang 0,98 - 2,32. Angka rentang terbawah adalah Kabupaten Lombok Tengah dan tertinggi di Kabupaten Dompu yang mencapai 2,32 persen per tahun. Tingginya angka laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dompu tersebut dapat dipahami dan mengandung kewajaran karena selain pertumbuhan penduduk alami, Kabupaten Dompu menjadi daerah penerima transmigrasi. 
 Selain bersumber dari Sensus Penduduk, data kependudukan dapat diperoleh dari survei lain yang dilaksanakan oleh BPS seperti Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) atau Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Melalui Susenas, secara rutin penduduk NTB bisa diketahui. Pada tahun 2004 jumlah penduduk NTB berdasarkan Susenas, mencapai 4.076.040 orang dan terus bertambah menjadi 4.257.306 orang pada tahun 2006.
 Membandingan jumlah penduduk dan pertumbuhannya antar kabupaten/kota dalam kurun waktu tahun 2004 – 2006 dapat diketahui bahwa Kabupaten Lombok Timur merupakan kabupaten yang paling banyak penduduknya yaitu sebanyak 1.027.805 orang tahun 2004 dan bertambah menjadi 1.053.347 orang tahun 2006. Sedangkan Kota Bima yang merupakan wilayah pemekaran (pecahan dari Kabupaten Bima) memiliki penduduk paling sedikit yaitu sekitar 118.164 orang tahun 2004 dan tahun 2006 jumlah penduduknya bertambah menjadi 126.035 orang, masih lebih banyak dibandingkan dengan Kabupaten Sumbawa Barat yang merupakan pemekaran wilayah dari Kabupaten Sumbawa yaitu sebanyak 95.837 orang.

Sabtu, 28 April 2012

pidato perpisahan


Assalamu’alaikum Wr Wb.
Yang terhormat Bapak Ibu wali murid, yang saya hormati pula Bapak Ibu Guru serta anak - anak didikku yang saya cintai dan saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul pada siang hari ini tanpa kurang suatu apapun. Saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu wali murid SMA N 1 Wonosobo yang telah hadir pada acara pengumuman hasil ujian nasional tahun ajaran 2010 / 2011.
Saya disini merasa bangga dan mengucap syukur alhamdulilah karena pada tahun ini kita bisa lulus 100%. Ini semua tidak luput dari usuha kita semua. Dengan hasil 100% membuktikan bahwa usaha kita selama ini tidak sia – sia dan membuahkan hasil seperti yang kita harapkan. Saya ucapkan terima kasih atas kinerja para guru untuk mensukseskan anak didik kita. Hasil yang saya terima dari provinsi  kemarin, menyatakan bahwa sekolah kita menjadi peringkat pertama dari 240 sekolah negeri yang ada di provinsi Jawa Tengah. Untuk itu kita harus mempertahankan prestasi yang telah kita raih saat ini, bukan melakukan hal yang sebaliknya. Denagn hasil seperti ini kemudian kita merasa puas. Rasa puas akan membuat kita menjadi kalah.
Anak – anakku yang saya cintai, belajarlah terus sampai kalian mencapai cita – cita kalian karena keberhasilan selalu menunggu kalian semua dihari nanti. Janganlah kalian mudah lengah dalam menjalani hidup ini.
Demikian yang bisa saya sampaikan, apabila ada perkataan saya yang kurang berkenan dihati para hadirin, saya meminta maaf yang sebesar – besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

by   :  Aninda Artiandewi (2/XI IPS 2)

Jumat, 27 April 2012

TANGGAP WACANA PAHARGYAN PEPISAHAN KELAS IX


Assalamu’alaikum wr. wb
Bapak Kepala SMP 1 Wonosobo ingkang kula hurmati,
Bapak Pengurus Komite Sekolah saha tamu undangan ingkang kula hurmati,
Bapak ibu karyawan lan karyawati ingkang kula hurmati,
Bapak saha ibu guru ingkang tansah kula bekteni,  lan
Rencang-rencang saha adik-adik ingkang kula tresnani.
Minangka pambukaning atur,  sumangga sesarengan kula dherekaken ngaturaken puja-puji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah SWT ingkang sampun paring berkah karaharjan, kanikmatan,  saha kasarasan, saengga kita sadaya saged kempal wonten ing pahargyan pepisahan siang punika, kanthi wilujeng mboten wonten alangan satunggal punapa..
Keparengan ing mriki kula minangka sesulihipun putra-putri kelas IX,  badhe matur wonten ngarsa panjenengan sami.
Bapak saha ibu guru sekaliyan, utaminpun bapak kepala sekolah,  wonten ing kalodhangan punika kula sakanca  ngaturaken agunging panuwun ingkang tanpa upami dhumateng panjengan sami, awit saking sih katresnan,  sadangunipun tigang tahun, dipun gulawenthah kanthi manah  ingkang sabar, ikhlas, kebak raos tresna lan asih.  Ngantos karaosaken boten wonten bentenipun kaliyan bapak saha ibu ingkang nglairaken kula piyambak. Makaten kalawau saengga samangke saged ngrampungaken  pasinaon wonten ing pawiyatan SMP 1 Wonosobo punika.  Semanten agenging lelabetan kalawau,  pramila,  kula sakanca  tansah dedonga,  mugi-mugi lelabetan panjenengan sami pikantuk ganjaran lan pepulih ingkang matikel-tikel saking Gusti Allah SWT.
Saestunipun awrat anggen kula badhe matur, amargi,  salebeting batin kepingin sanget tansah cecaketan kaliyan bapak saha ibu guru,  ngangsu kawruh ngantos dumugi salaminipun. Nanging temtu kemawon sadaya kalawau boten badhe kelampahan, jer kula sakanca, nggadhahi ayahan lan jejibahan ingkang langkung awrat, inggih punika ngudi kawruh wonten ing pawiyatan ingkang langkung inggil.  Pramila pudya pangastutinipun bapak saha ibu guru kemawon ingkang tansah kula suwun, mugiya dadosa jimat ingkang tansah nyurung lan nuntun dhumateng lampah kula ngudi gegayuhan minangka sanguning gesang ing bebrayan agung.
Kula sakanca, ingkang badhe nilaraken pawiyatan SMP 1 Wonosobo punika, mbok bilih sadangunipun sesrawungan kathah tindak tanduk saha atur ingkang nguciwani lan kirang mranani, nyuwun agunging samodra pangaksami.  Mekaten ugi dhumateng adik-adik kelas VII lan kelas VIII.
Dhumateng adik-adik kelas VII lan kelas VIII,  nyuwun pandonga sageda kalampahan idham-idhaman lan gegayuhan kula sakanca.  Ugi nyuwun supados adik-adik sregep anggenipun sinau, saha miturut punapa ingkang dados dhawuhipun bapak lan ibu guru.
Minangka pungkasaning atur, mbok bilih namung makaten anggen kula saged matur dhumateng bapak  ibu guru sarta adhik-adhik, sumrambahipun para rawuh sadaya. Boten kesupen kula pribadi menawi wonten klenta-klentu anggen kula  matur, nyuwun agunging samodra pangaksami.
Matur nuwun.
Bilahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum wr. wb.

Kamis, 26 April 2012

THE IMPORTANT OF HANDPHONE AT SCHOOL


         HP is very important thing, but can disturb for an example, when we are studying instead we are playing HP.
But, form the HP has more positive effect than negative effect. Also in school, HP can be an important thing. Beside, there are so many kind of the function. There a lot of education sites that can access by handphone screen of cause this more practice than bring the books everywhere.
Beside, HP has been included in information technology and communication. I agree if we bring HP at school. So, why we can’t bring the HP if we can anticipation the risks, like being lost, broken, and so on.

Rabu, 25 April 2012

Tugas Biologi


Pembanding
Platyhelminthes
Nemathelminthes
Annelida
1.       Bentuk tubuh
Simetri bilateral
Simetri bilateral
Simetri bilateral
2.       Lapisan tubuh
Triploblastik
Triploblastik
Triplobastik
3.       Rongga rubuh
Aselomata
Pseudoselomata
Selomata
4.       System pencernaan
Tidak sempurna
Sempurna
Sempurna
5.       System saraf
S. saraf tangga tali
Adanya ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal
S. saraf tangga tali
6.       System ekskresi
Tersusun dari sel-sel bersilia yaitu sel api/ sel-sel bulu getar
Terdiri atas 2 saluran lateral yang bermuara di sebuah lubang di bagian ventral
Berupa nefridium
7.       System reproduksi
Hermaprodit
Diesis
Hermaprodit
8.       System peredaran darah
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Memiliki sistem peredaran darah tertutup
9.       Habitat
Parasit pada manusia dan hewan, ada yg hidup bebas di perairan
Parasit pada tanaman dan saluran pencernaan, ada yg hidup bebas dalam air dan tanah
Air laut, air tawar, daratan.



2                      a. Perbedaan Platyhelminthes dengan Nemathelminthes    :
·        Nemathelminthes pseudoselomata.
·        System pencernaan Platyhelminthes tidak sempurna, sedangkan Nemathelminthes sempurna.
·        System saraf Nemathelminthes lebih maju dari pada system saraf platyhelminthes (system saraf tangga tali) yaitu adanya ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal.
·        System ekskresi platihelminthes tersusun dari sel-sel bersilia, system saraf terdiri atas 2 saluran lateral yg bermuara di sebuah lubang di bagian ventral.
·        Platyhelminthes bersifat hermaprodit,sedangkan Nemathelminthes diesis.
b. Perbedaan Nemathelminthes dengan Annelida         :
·        Nemathelminthes pseudoselomata sedangkan Annelida selomata.
·        System saraf Annelida merupakan system saraf tangga tali, sedangkan pada Nemathelminthes terdapat ganglion serebral dan berkas saraf longitudinal.
·        System ekskresi Nemathelminthes terdiri dari 2 saluran lateralyg bermuara di sebuah lubang di bagian ventral, sedangkan alat ekskresi Annelida berupa nefridium.
·        Nemathelminthes diesis, sedangkan Annelida hermaprodit.
·        Nemathelminthes tidak memiliki sistem peredaran darah, sedangkan Annelida memiliki system peredaran darah tertutup.
c. Persamaan antara Platyhelminthes dan Annelida :
      ·        Bentuk tubuhnya simetri bilateral
      ·        Triploblastik
      ·        System saraf tangga tali
      ·        Hermaprodit

Selasa, 24 April 2012

Contoh Paragraf


A. GENERALISASI
·        Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

·        Setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih seksama, ternyata di kawasan bandung terdapat sekurang – kurangnya lima buah obyek wisata. Di kawasan Garut empat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis terdapat sekurang – kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain seperti suka bumi, banten, dan yang lainnya juga terdapat obyek wisata. Dapat di katakan bahwa daerah jawa barat memang kaya dengan obyek wisata.

·        Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada siswa SMA N 1 Wonosobo. Saat mereka melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih. Kemeja mereka berwara  ;putih, celana atau rok abu-abu. Kemeja dimasukkan ke dalam celana atau rok, memakai ikat pinggang warna hitam dan berlogo. Pakaian mereka dilingkapi lagi dengan topi abu-abu. Jadi, dapat dikatakan, siswa SMA N 1 Wonosobo pakaiannya seragam dan tertib sewaktu melaksanakan upacara.
B. ANALOGI
·        Alam semesta berjalan dengan teratur seperti jalannya sebuah mesin. Matahari, bumi, bulan dan bintang berjalan seperti teraturnya roda mesin. Semua bergerak menurut irama tertentu. Mesin itu penciptanya adalah manusia. Alampun demikian, ada yang menciptakannya yaitu yang maha segalanya. Manusia tentunya senag dengan hasil cipta’annya. Demikian pula sang pencipta, sayang pada semua yang di ciptakannya. Oleh sebab itu, manusia harus bertaqwa kepadanya.

·        Semua yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki ada saja suatu rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sulit dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula dengan menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, sulit memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

C. HUBUNGAN KAUSALITAS
(1). Hubungan sebab-akibat.
·        Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu

(2). Hubungan akibat-sebab.
·        Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.

(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
·        Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.

·        Setiap menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan tersebut mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menghambat perjalanan.

Senin, 23 April 2012

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hari/ Tanggal    : Rabu, 26 Januari 2011
Waktu                : 11.45 WIB
Tempat              : POLSEK KERTEK, WONOSOBO
Narasumber       : BRIPTU A.SANTOSA
Pekerjaan           : POLISI
Pewawancara    : Novita Pristiwati
Pencatat hasil    : Aninda Artiandewi
Perekam Hasil   : Sakti Anugerah Pratama
Dokumentasi     : Novilaily Indriastuti
Pokok Bahasan  : Kecelakaan Maut di Pasar Kertek (19/01)


HASIL WAWANCARA
Pembukaan
Tabrakan beruntun di jalur Kledung-Kertek (19/01) yang mengakibatkan 3 orang tewas, karena truk H-1756-HE yang dikemudikan Paiman (45), mengalami rem blong.


Isi
Reporter         :  Selamat siang Bapak?
Narasumber   :  Selamat siang, dik. Ada yang bisa saya bantu?

Reporter         :  Kebetulan Pak. Kami dari SMA 1 Wonosobo mendapat  tugas Bahasa Indonesia untuk mewawancarai seorang  narasumber. Jadi kami, memutuskan untuk mewawancarai Bapak. Apakah Bapak mempunyai waktu dan bersedia kami wawancarai?
Narasumber   : Iya, saya bersedia menjadi narasumber
Reporter         : Siapa nama Bapak?
Narasumber   : Nama saya A.Santosa
Reporter         : Kapan tepatnya kecelakaan tersebut terjadi?

Narasumber   : Hari Rabu, 19 Januari 2011. Tepatnya pukul 04.30 WIB

Reporter         : Apakah penyebabnya?

Narasumber   : Penyebabnya diperkirakan rem blong. Jadi karena sopir  tidak tahu kondisi jalan, terus rem dari awal di jalan turunan  sudah dipaksakan. Apabila rem dipaksakan akibatnya rem  jadi panas sehingga rem blong

Reporter         : Apakah Bapak ada di lokasi saat kejadian?

Narasumber   : Tidak
Reporter         : Bagaimana kronologinya?

Narasumber   :  Seperti yang ada diawal karena sopir tidak tahu medan lalu  penggunaan versneileng gigi tidak tahu. Jadi waktu di jalan  turunan menggunakan rem terus sehingga blong

Reporter         : Berapa banyak korban jiwa dan luka-luka?

Narasumber   :  Korban jiwa sekitar 3 orang, sedangkan korban luka-luka  sekitar 29 orang

Reporter         : Siapa saja yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut?

Narasumber   : Orang-orang yang sedang ada di pasar pagi. Antara lain  penjual nasi jagung, penjual sayuran dan para pembeli

Reporter         : Berapa perkiraan kerugian yang diderita akibat adanya  kecelakaan tersebut?

Narasumber   : Kerugian hingga saat ini belum bisa diperkirakan. Sebab  kerugian bukan hanya di pos polisi ini saja

Reporter         : Bagaimana pertolongan atau penanganan untuk para korban?

Narasumber   : Mengamankan area terjadinya kecelakaan, menyelamtkan  korban, mengevakuasi tempat kejadian. Misalnya apabila  ada mobil atau motor dialihkan ke tempat yang lebih aman  agar tidak menganggu arus lalu lintas

Reporter         : Menurut Bapak siapa yang bertanggungjawab atas kecelakaan beruntun ini?

Narasumber   : Itu adalah tanggung jawab bersama, jadi tidak bisa  menyalahkan salah satu pihak

Reporter         : Bisakah Bapak jelaskan dampak dari adanya kecelakaan itu  khususnya di jalur lalu lintas kecamatan Kertek?

Narasumber   : Yang pertama adalah menyebabkan arus lalu lintas sekitar  pasar Kertek macet, yang kedua yaitu menghambat aktivitas  atau kegiatan lain

Reporter         : Apakah pesan Bapak untuk para pengendara kendaraan bermotor?

Narasumber   : Untuk lebih hati-hati dan memperhatikan rambu-rambu  serta peraturan yang ada

Reporter         : Lalu bagaimana keadaan dari sang sopir tersebut?

Narasumber   : Si sopir masih ada di Rumah Sakit

Reporter         : Apakah dia menderita luka berat?

Narasumber   : Iya, sopir menderita luka berat. Sedangkan kernetnya  mengalami patah tulang pada kaki

Reporter         : Terima kasih atas waktu yang telah Bapak berikan. Selamat siang

Narasumber   : Sama-sama dik. Selamat siang




Penutup
Untuk para pengendara bermotor diharapkan agar lebih berhati-hati, taati peraturan lalu lintas yang ada. Dan sebaiknya jalur penyelamat Kledung-Kertek agar ditambah.