A. GENERALISASI
·
Pemakain bahasa Indonesia di seluruh daerah
di Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur
kalimat, lagu kalimat, ucapan terlihat dengan mudah. Pemakaian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah. Di lingkungan
persuratkabaran, radio, dan TV pemakaian bahasa Indonesia belum lagi dapat
dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum
memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia yang terjaga baik. Fakta-fakta di
atas menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
·
Setelah di adakan peninjauan dan penelitian lebih seksama,
ternyata di kawasan bandung terdapat sekurang – kurangnya lima buah obyek
wisata. Di kawasan Garut empat obyek wisata, di kawasan tasikmalaya dan ciamis
terdapat sekurang – kurangnya enam buah obyek wisata. Di daerah lain seperti
suka bumi, banten, dan yang lainnya juga terdapat obyek wisata. Dapat di
katakan bahwa daerah jawa barat memang kaya dengan obyek wisata.
·
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan kepada siswa SMA N 1 Wonosobo. Saat mereka
melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih.
Kemeja mereka berwara ;putih, celana
atau rok abu-abu. Kemeja dimasukkan ke dalam celana atau rok, memakai ikat
pinggang warna hitam dan berlogo. Pakaian mereka dilingkapi lagi dengan topi
abu-abu. Jadi, dapat dikatakan, siswa SMA N 1 Wonosobo pakaiannya seragam dan
tertib sewaktu melaksanakan upacara.
B. ANALOGI
·
Alam semesta berjalan dengan teratur seperti jalannya sebuah
mesin. Matahari, bumi, bulan dan bintang berjalan seperti teraturnya roda
mesin. Semua bergerak menurut irama tertentu. Mesin itu penciptanya adalah
manusia. Alampun demikian, ada yang menciptakannya yaitu yang maha segalanya.
Manusia tentunya senag dengan hasil cipta’annya. Demikian pula sang pencipta,
sayang pada semua yang di ciptakannya. Oleh sebab itu, manusia harus bertaqwa
kepadanya.
·
Semua
yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki ada saja
suatu rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula
semak belukar yang sulit dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula
dengan menuntut ilmu, seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan
ekonomi, sulit memahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah dia sanggup
melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk
mencapai puncaknya.
C. HUBUNGAN KAUSALITAS
(1). Hubungan sebab-akibat.
·
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia
sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya
menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar
belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat
karena proses sosialisasi itu
(2). Hubungan akibat-sebab.
·
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif.
Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan
temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat
ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika
memasuki usia sekolah.
(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
·
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai
jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel,
minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin
mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar.
Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik
pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya
tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa
berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus
diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.
·
Setiap
menjelang lebaran arus mudik sangat ramai. Seminggu sebelum lebaran jalanan
sudah dipenuhi kendaraan-kendaraan umum maupun pribadi yang mengangkut
penumpang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. Banyaknya kendaraan
tersebut mengakibatkan arus lalu lintas menjadi semrawut. Kesemrawutan ini
tidak jarang sering menimbulkan kemacetan di mana-mana. Lebih dari itu bahkan
tidak mustahil kecelakaan menjadi sering terjadi. Keadaan tersebut pada
akhirnya akan menghambat perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar